Sabtu, 29 September 2012

DO'A YANG TERSISIH



Tertiup angin..
Di pinggir kehidupan..
Kakiku seakan tak bertulang,
Semakin lemah..

Tersisih gemerlap lampu dunia..
Seakan tersamarkan..
Tersapu layaknya debu..
Terambang bagai helai rambut di tengah samudra..

Mengikuti arus..
Melayang tertiup angin..
Dalam hati, aku ingin melihat satu paket matahari di pinggir pantai..
Beralas pasir putih nan anggun..

Sejenak merasakan semilir angin yang bersahabat..
Percayakah ??..
Akankah mereka ??..

Mungkin aku seperti ini hari ini,
Tapi aku yakin akan tercipta hari itu..
Dimana aku yang jadi peran utama..

Tolong bantu hamba, Tuhan..
Amin..

Jumat, 07 September 2012

Mengharap Hempasan

Tatap,
coba menembus dinding kaca pembatas..
Hempas,
hempaskan selepas mungkin tuk dapat merasakannya..
Mengharap hempasan..
tak kan kembali menempa tulang,
menggadaikan indra,
menghadap surya dan kehilangan gulir detik yang Kau titipkan
Menggali dan terus mencari..
Menapak dan terus berjalan..
Mendaki tangga kehidupan tuk dapat sama dengan dia..
Bagaimana ini, Tuhan??..
Kaulah segalanya.., dan aku terbelenggu dalam ikat pinggangnya..
Erat, amat erat..
Sakit...
Menyayat batin...
Ampuni hambaMu ini, Tuhan..

Sabtu, 01 September 2012

...BERSELIMUT KEHENINGAN ........
Pagi ini, angin menerpaku dari segala arah... menekan, menahan luapan amarah yang terkandung dalam diriku..
Mungkin ragaku terlihat hanya sepintas tak ada arti, namun dalam pikiran ini terbelenggu rasa, entah akupun tak tahu rasa itu, berselimut keheningan. Mungkin ungkapan yang cocok untuk seorang gadis yang merangkak kearah remaja..
Terawang, mencoba pecahkan misteri hati yang menghampiri...,
berdebu, langkah yang semakin teramat berat hingga berdebu, kusam, tanpa hal positif yang dapat memenuhi otakku..
Tuhan, pantaskah aku seperti ini??
Bila harus memaksa atau bahkan terbunuh, mungkin...
Tuk dapat merelakannya, sosok yang pernah menjadikanku segalanya...
Kenapa harus, pagi buta seperti ini, Tuhan ??...
Kau bumbui dengan angin yang semakin kencang menerpa tubuh rapuhku.. . Dunia seakan hening, tak ada suara, tak ada nafas, Tuhan.. bantulah gadis yang Kau ciptakan di dunia fana ini dengan rasa kacau di hati...
Di bibir??, yah memang sangat mudah untuk mereka bilang‘’Cobalah relakannya, yakinlah bahwa dia sudah tenang di sisiNya..’’,suara wanita dari balik tubuhku..
Tuhan, aku tak dapat membendungnya, begitu deras air mata yang keluar dari mata sayuku, ini... . Apakah mungkin kau lemaskan jari – jari tanganku, mungkinkah, benarkah semua ini, Tuhan ??
.....
Rabu, 13 April 2000
Drrrt...drrrttt..., getaran alarm hp membangunkanku dari kelabu mimpiku..’’Argghh, cepet amat..!!’’ dengan raut malas aku beranjak dari tempat tidurku dan meraih hp yang ada di meja sebelah kanan ranjang tempatku tidur..’’Dia BBM, aku Tuhan..’’. Tepat jam 01.00 AM dia pertama kali BBM aku, Tuhan..Cowok introvert yang mencoba mendekatiku saat aku menunggu jemputan kemarin, Tuhan terimakasih...
Hari ini, agendaku seperti biasa, Tuhan...Aku akan menggambar selagi belum ada yang terbangun di rumah yang bergaya gotik ini.Tuhan, ijinkan hambamu meminta segalanya, Tuhan..Pertemukan aku dengan cowok introvert yang menemaniku duduk kemarin, ijinkan aku untuk memberi tahu rahasia manusia terindah, ijinkan aku untuk mengenal dan memeluk erat tubuhnya..
Tuhan, maafkan aku ...
Aku harus cepat mulai mengerjakan tugas menggambarku sebelum waktu mengejarku habis – habisan...

Rabu, 13 April 2000
Aku melihatnya, Tuhan... terimakasih..bahkan dia mulai lebih terbuka padaku, aku janji, Tuhan aku akan mengajaknya ke tempat itu saat ketiga kalinya kita kencan, aku akan memberi tahu rahasia manusia yang terindah...,mengajaknya menembus dinding waktu...
Tuhan...., setiap detik aku tak bisa lepas dari dirinya, bahkan bayangannya terlukis di kertas tugas yang tadi aku kumpulkan di meja Pak Polka yang riang itu,apakah saat ini aku sedang mencoba buka rahasia manusia terindah itu, Tuhan ??atau mungkinkah hanya hasrat hati ini?, kuharap tidak, Tuhan..
Tuhan, ada satu hal lagi yang perlu aku ceritakan kepadaMu...
Ternyata cowok introvert itu satu jurusan denganku, Tuhan..Dia kakak kelasku, jadi jika ada acara apapun itu bisa menangkap raut manisnya...
Thx God, aku harus tidur...
Selamat malam, Tuhan..
....
Siang ini, aku sedang pergi bersama cowok introvert itu lagu, Tuhan. Sekarang aku sedang duduk di cafe dalam mall dan menunggunya keluar dari toilet. Aku tak sabar ingin segera beri tahunya tentang rahasia manusia terindah, Tuhan.. . Hari – hari yang kulalui saat mengenalnya kurasa 180’ berbeda dengan penampilan ku yang cuek.. Siang ini kuikat rambut bergelombang sebahuku di belakang, ku gunakan baju yang kumasukkan dalam setelan rok..... warna krimer lembut..
Kamis, 14 April 2000
Hari ini, pertama kalinya aku lihat senyum lepas terpancar dari rautnya... Tuhan, betapa manis dirinya, cowok introvert keren yang tadi duduk bersamaku di cafe ini,minum coklat hangat bersamaku saat gerimis. Terimakasih Tuhan kau turunkan air langit tepat di saat aku dan cowok introvert ku duduk berdua di dekat jendela kaca bening besar yang membelah antara jalanan dan ruang cafe... . Dia memang tak banyak bicara seperti kebanyakan pasangan yang sedang hangatnya menjalin cinta.., akupun hanya memandang wajahnya tanpa berkedip sampai...’’ mau pesan apa, mbak ??’’suara pelayan perempuan menghampiriku dari samping tubuhku...’’ehm...., iya mbak saya pesan.....’’
Tuhan, seandainya Kau panjangkan siang hariMu saat aku bersamanya,Tuhan ijinkan aku untuk bisa membuatnya tertawa lepas seperti hari ini..
...
Drrt...drrtt... BBku bergetar, aku segera meraihnya sambil berharap dari cowok introvert itu.. Dan... Tepat, di layar BBku tertera Nama Irfano Zackey.’’halo ??..’’sapaku di telepon,’’ iya, kamu lagi apa La ?’’ katanya lembut..,’’aku... aku..lagi terima telpon dari kamu..’’,dengan nada ceria, aku berusaha menutupi keteganganku..’’oh, iya La, aku mau ngomong sesuatu...’’tiba – tiba tanpa berpikir panjang aku memutus perkataanya’’ Iya, Kak sebenernya aku juga mau ngomong sama kamu , besok kamu......’’
Tuhan, barusan cowok introvertku menelpon..., dia ingin bicara satuh hal yang penting denganku, Tuhan... Dan aku akan segera menepati janjiku.. Besok aku akan ajak dia ketempat itu, Tuhan dan aku akan beri tahu rahasia terindah manusia, Tuhan...
Kamis, 14 April 2000
Tuhan, malam ini aku kembali di cafe ini, di kursi yang hangat ini... . Terimakasih, Tuhan ... aku tak ingin cepat melupakannya, cowok introvert ku dan .. cinta pertamaku, Tuhan.. .Tuhan, bersediakah Kau menenmaniku saat – saat seperti ini??.. Rautnya selalu membayang, meski aku coba berkonsentrasi saat menghadapMu.., maafkan aku Tuhan..Aku disini, hanya berdua denganMu Tuhan, terimakasih...
Tiba – tiba terlintas di benakku tentang sikapnya tadi sore saat pulang dari cafe...
Tuhan, aku ingin bertanya kepadaMu tentang perasaan aneh yang tiba – tiba muncul saat aku memergoki sapu tangannya yang penuh dengan darah dia bagian terbawah tasnya saat aku akan mengambil barangku yang tanpa sengaja kumasukkan ke dalam tasnya...
...
Aku hanya bisa diam, sambil menatap kearah jendela besar sambil mengisi otak dengan sesuatu yang dapat kulukis diatas kertas tugas Pak Polka... . Selang beberapa menit aku seperti melihat sosok cowok intovertku menenteng box peralatan menggambarnya sambil berlari menyusuri jalan dengan tangan dibalut kain yang menutupi area mulut dan hidungnya...
‘’Kak Fano !!!, tunggu !!...’’ teriakku sambil bergegas lari kearahnya..
Tapi, malam ini terlalu padat, banyak orang yang berlalu lalang di jalanan sepanjang cafe..,
‘’Tuhan, bawa aku ke sana,Tuhan... , bawa aku bersamaNya..., jaga dia, Tuhan..’’, aku pun tak tahu karena tiba – tiba air mata mulai menetes tajam dari mataku ini, tanpa peduli setiap pandangan orang yang melemparkan tatapan heran ke arahku..
Akupun segera bangkit, mengambil tas ransel di dalam cafe... Malam itu angin berhembus seakan tak bersahabat..., daun – daun pun gugur, jatuh diatas tanah dengan kerasnya.. . Dalam hati aku bertanya, ‘’Tuhan, apakah Kau sedang datangkan mendungmu ataukah ini sebagai pertanda untukku??’’...
Akankah harus aku bertanya, tapi kepada siapa aku hendak bertanya, bahkan mungkin hanya padaMu aku dapat bertanya, Tuhan... . Aku tak yakin dia punya teman dekat di sekolah barunya, bahkan dia belum sempat cerita mengenai di mana tempat tinggalnya sekarang... . Tuhan harus bagaimana aku, Tuhan ??
...
Drrtt...drrttt..., hpku bergetar...’’ cepat banget sih..., perasaan baru tidu...’’
Perkataanku terhenti saat ku tatap layar BBku muncul nama Irfano Zackey, mataku terpelotot seakan tak percaya karna tepat tengah malam dia BBM aku
‘’ Tenang, Lala cerewet...
Aku baik – baik aja...’’
Akupun sedikit tak percaya, Tuhan bagaimana dia bisa tahu bahwa aku sedang memikirkannya hingga aku terlelap ?, ataukah mungkin dia mengetahui ku tadi saat aku teriak sebut namanya??, Tuhan aku tak tahu harus berbuat apa...?
Selang beberapa detik BBku bergetar dang memunculkan namanya lagI..
Irfano Zackey : Jangan khawatirkan aku, sayang... .Besok kamu jadi bawa aku ketempat itu ‘kan??...
Tanda tanya di otakku semakin besar, Tuhan.. . Kenapa jantung berdebar tidak seperti biasanya ??... . Dada ini berdebar menggores hati, nafasku seakan tertahan di tenggorokan, aku tak bisa ungkapkannya, hanya tertahan di bibirku..
Jum’at, 15 April 2000
Tepat hari ini, di saat pagi buta ini, aku menghadapMu. Dengan penuh rasa tanya dan haru yang menenggelamkan hati dan pikiran hambaMu yang rapuh.. Apakah mungkin ini jawaban atas tanya hatiku tadi malam... . Benarkah itu, Tuhan... Tolong, tolong bantu hambaMu Tuhan.., aku baru mengenalnya sesaat.. . Dan kenapa saat hari ketiga kami, kau merenggutnya dari aku, Tuhan.. Aku ingin menunjukkan tempat itu, aku telah mempersiapkan semuanya untuk tunjukkan rahasia terindah manusia, Tuhan.....
Ku datangi Engkau setiap aku setelah bertemu dengannya, Tuhan.. Tapi mengapa Kau tak biarkan aku untuk menunjukkan rahasia terindah manusia, Tuhan ???
...
Air mataku menetes tanpa henti saat kukenali bayangmu di pikiranku.. . Kau benar – benar candu bagiku,,’’ Tuhan.... tolong hambamu ini, Tuhan’’ kataku dalam hati sambil menyebut namamu... .Saat aku tiba di depan rumah duka. Kulihat banyak anak berseragam seperti milikku yang datang lebih awal dariku.. . Aku panik, melihat ke segala arah untuk berusaha menemukan sosok yang sedang kucari..
‘’Hhhhh..hhh..hh ‘’ hanya itu kata yang keluar dari bibirku.. Persendian tulang mati rasa, mataku hanya tertuju pada sesosok yang mirip dengannnya berbujur kaku di atas tempat tidur... . Sedangkan aku hanya terduduk lemas di susut kamar itu... .Tuhan, apa mungkin ini caraMu untuk tunjukkan bahwa aku dapat memeluk erat tubuhnya ??, atau bahkan menciumnya ??......
TO BE CONTINUE..