...BERSELIMUT
KEHENINGAN ........
Pagi ini, angin menerpaku dari segala
arah... menekan, menahan luapan amarah yang terkandung dalam diriku..
Mungkin ragaku terlihat hanya sepintas
tak ada arti, namun dalam pikiran ini terbelenggu rasa, entah akupun
tak tahu rasa itu, berselimut keheningan. Mungkin ungkapan yang cocok
untuk seorang gadis yang merangkak kearah remaja..
Terawang, mencoba pecahkan misteri hati
yang menghampiri...,
berdebu, langkah yang semakin teramat
berat hingga berdebu, kusam, tanpa hal positif yang dapat memenuhi
otakku..
Tuhan, pantaskah aku seperti ini??
Bila harus memaksa atau bahkan
terbunuh, mungkin...
Tuk dapat merelakannya, sosok yang
pernah menjadikanku segalanya...
Kenapa harus, pagi buta seperti ini,
Tuhan ??...
Kau bumbui dengan angin yang semakin
kencang menerpa tubuh rapuhku.. . Dunia seakan hening, tak ada suara,
tak ada nafas, Tuhan.. bantulah gadis yang Kau ciptakan di dunia fana
ini dengan rasa kacau di hati...
Di bibir??, yah memang sangat mudah
untuk mereka bilang‘’Cobalah relakannya, yakinlah bahwa dia sudah
tenang di sisiNya..’’,suara wanita dari balik tubuhku..
Tuhan, aku tak dapat membendungnya,
begitu deras air mata yang keluar dari mata sayuku, ini... . Apakah
mungkin kau lemaskan jari – jari tanganku, mungkinkah, benarkah
semua ini, Tuhan ??
.....
Rabu, 13 April 2000
Drrrt...drrrttt..., getaran alarm hp
membangunkanku dari kelabu mimpiku..’’Argghh, cepet amat..!!’’
dengan raut malas aku beranjak dari tempat tidurku dan meraih hp yang
ada di meja sebelah kanan ranjang tempatku tidur..’’Dia BBM, aku
Tuhan..’’. Tepat jam 01.00 AM dia pertama kali BBM aku,
Tuhan..Cowok introvert yang mencoba mendekatiku saat aku menunggu
jemputan kemarin, Tuhan terimakasih...
Hari ini, agendaku seperti biasa,
Tuhan...Aku akan menggambar selagi belum ada yang terbangun di rumah
yang bergaya gotik ini.Tuhan, ijinkan hambamu meminta segalanya,
Tuhan..Pertemukan aku dengan cowok introvert yang menemaniku duduk
kemarin, ijinkan aku untuk memberi tahu rahasia manusia terindah,
ijinkan aku untuk mengenal dan memeluk erat tubuhnya..
Tuhan, maafkan aku ...
Aku harus cepat mulai mengerjakan tugas
menggambarku sebelum waktu mengejarku habis – habisan...
Rabu, 13 April 2000
Aku melihatnya, Tuhan...
terimakasih..bahkan dia mulai lebih terbuka padaku, aku janji, Tuhan
aku akan mengajaknya ke tempat itu saat ketiga kalinya kita kencan,
aku akan memberi tahu rahasia manusia yang terindah...,mengajaknya
menembus dinding waktu...
Tuhan...., setiap detik aku tak bisa
lepas dari dirinya, bahkan bayangannya terlukis di kertas tugas yang
tadi aku kumpulkan di meja Pak Polka yang riang itu,apakah saat ini
aku sedang mencoba buka rahasia manusia terindah itu, Tuhan ??atau
mungkinkah hanya hasrat hati ini?, kuharap tidak, Tuhan..
Tuhan, ada satu hal lagi yang perlu aku
ceritakan kepadaMu...
Ternyata cowok introvert itu satu
jurusan denganku, Tuhan..Dia kakak kelasku, jadi jika ada acara
apapun itu bisa menangkap raut manisnya...
Thx God, aku harus tidur...
Selamat malam, Tuhan..
....
Siang ini, aku sedang pergi bersama
cowok introvert itu lagu, Tuhan. Sekarang aku sedang duduk di cafe
dalam mall dan menunggunya keluar dari toilet. Aku tak sabar ingin
segera beri tahunya tentang rahasia manusia terindah, Tuhan.. . Hari
– hari yang kulalui saat mengenalnya kurasa 180’ berbeda dengan
penampilan ku yang cuek.. Siang ini kuikat rambut bergelombang
sebahuku di belakang, ku gunakan baju yang
kumasukkan dalam setelan rok..... warna krimer lembut..
Kamis, 14 April 2000
Hari ini, pertama kalinya aku lihat
senyum lepas terpancar dari rautnya... Tuhan, betapa manis dirinya,
cowok introvert keren yang tadi duduk bersamaku di cafe ini,minum
coklat hangat bersamaku saat gerimis. Terimakasih Tuhan kau turunkan
air langit tepat di saat aku dan cowok introvert ku duduk berdua di
dekat jendela kaca bening besar yang membelah antara jalanan dan
ruang cafe... . Dia memang tak banyak bicara seperti kebanyakan
pasangan yang sedang hangatnya menjalin cinta.., akupun hanya
memandang wajahnya tanpa berkedip sampai...’’ mau pesan apa, mbak
??’’suara pelayan perempuan menghampiriku dari samping
tubuhku...’’ehm...., iya mbak saya pesan.....’’
Tuhan, seandainya Kau panjangkan siang
hariMu saat aku bersamanya,Tuhan ijinkan aku untuk bisa membuatnya
tertawa lepas seperti hari ini..
...
Drrt...drrtt... BBku bergetar, aku
segera meraihnya sambil berharap dari cowok introvert itu.. Dan...
Tepat, di layar BBku tertera Nama Irfano Zackey.’’halo
??..’’sapaku di telepon,’’ iya, kamu lagi apa La ?’’
katanya lembut..,’’aku... aku..lagi terima telpon dari
kamu..’’,dengan nada ceria, aku berusaha menutupi
keteganganku..’’oh, iya La, aku mau ngomong sesuatu...’’tiba
– tiba tanpa berpikir panjang aku memutus perkataanya’’ Iya,
Kak sebenernya aku juga mau ngomong sama kamu , besok kamu......’’
Tuhan, barusan cowok introvertku
menelpon..., dia ingin bicara satuh hal yang penting denganku,
Tuhan... Dan aku akan segera menepati janjiku.. Besok aku akan ajak
dia ketempat itu, Tuhan dan aku akan beri tahu rahasia terindah
manusia, Tuhan...
Kamis, 14 April 2000
Tuhan, malam ini aku kembali di cafe
ini, di kursi yang hangat ini... . Terimakasih, Tuhan ... aku tak
ingin cepat melupakannya, cowok introvert ku dan .. cinta pertamaku,
Tuhan.. .Tuhan, bersediakah Kau menenmaniku saat – saat seperti
ini??.. Rautnya selalu membayang, meski aku coba berkonsentrasi saat
menghadapMu.., maafkan aku Tuhan..Aku disini, hanya berdua denganMu
Tuhan, terimakasih...
Tiba – tiba terlintas di benakku
tentang sikapnya tadi sore saat pulang dari cafe...
Tuhan, aku ingin
bertanya kepadaMu tentang perasaan aneh yang tiba – tiba muncul
saat aku memergoki sapu tangannya yang penuh dengan darah dia
bagian terbawah tasnya saat aku akan mengambil barangku yang
tanpa sengaja kumasukkan ke dalam tasnya...
...
Aku hanya bisa diam, sambil menatap
kearah jendela besar sambil mengisi otak dengan sesuatu yang dapat
kulukis diatas kertas tugas Pak Polka... . Selang beberapa menit aku
seperti melihat sosok cowok intovertku menenteng box peralatan
menggambarnya sambil berlari menyusuri jalan dengan
tangan dibalut kain yang menutupi area mulut dan hidungnya...
‘’Kak Fano !!!, tunggu !!...’’
teriakku sambil bergegas lari kearahnya..
Tapi, malam ini terlalu padat, banyak
orang yang berlalu lalang di jalanan sepanjang cafe..,
‘’Tuhan, bawa aku ke sana,Tuhan...
, bawa aku bersamaNya..., jaga dia, Tuhan..’’, aku pun tak tahu
karena tiba – tiba air mata mulai menetes tajam dari mataku ini,
tanpa peduli setiap pandangan orang yang melemparkan tatapan heran ke
arahku..
Akupun segera bangkit, mengambil tas
ransel di dalam cafe... Malam itu angin berhembus seakan tak
bersahabat..., daun – daun pun gugur, jatuh diatas tanah dengan
kerasnya.. . Dalam hati aku bertanya, ‘’Tuhan, apakah Kau sedang
datangkan mendungmu ataukah ini sebagai pertanda untukku??’’...
Akankah harus aku bertanya, tapi kepada
siapa aku hendak bertanya, bahkan mungkin hanya padaMu aku dapat
bertanya, Tuhan... . Aku tak yakin dia punya teman dekat di sekolah
barunya, bahkan dia belum sempat cerita mengenai di mana tempat
tinggalnya sekarang... . Tuhan harus bagaimana aku, Tuhan ??
...
Drrtt...drrttt..., hpku bergetar...’’
cepat banget sih..., perasaan baru tidu...’’
Perkataanku terhenti saat ku tatap
layar BBku muncul nama Irfano Zackey, mataku terpelotot seakan tak
percaya karna tepat tengah malam dia BBM aku
‘’ Tenang, Lala cerewet...
Aku baik – baik aja...’’
Akupun sedikit tak percaya, Tuhan
bagaimana dia bisa tahu bahwa aku sedang memikirkannya hingga aku
terlelap ?, ataukah mungkin dia mengetahui ku tadi saat aku teriak
sebut namanya??, Tuhan aku tak tahu harus berbuat apa...?
Selang beberapa detik BBku bergetar
dang memunculkan namanya lagI..
Irfano Zackey : Jangan khawatirkan aku,
sayang... .Besok kamu jadi bawa aku ketempat itu ‘kan??...
Tanda tanya di otakku semakin besar,
Tuhan.. . Kenapa jantung berdebar tidak seperti biasanya ??... . Dada
ini berdebar menggores hati, nafasku seakan tertahan di tenggorokan,
aku tak bisa ungkapkannya, hanya tertahan di bibirku..
Jum’at, 15 April 2000
Tepat hari ini, di saat pagi buta ini,
aku menghadapMu. Dengan penuh rasa tanya dan haru yang menenggelamkan
hati dan pikiran hambaMu yang rapuh.. Apakah mungkin ini jawaban atas
tanya hatiku tadi malam... . Benarkah itu, Tuhan... Tolong, tolong
bantu hambaMu Tuhan.., aku baru mengenalnya sesaat.. . Dan kenapa
saat hari ketiga kami, kau merenggutnya dari aku, Tuhan.. Aku ingin
menunjukkan tempat itu, aku telah mempersiapkan semuanya untuk
tunjukkan rahasia terindah manusia, Tuhan.....
Ku datangi Engkau setiap aku setelah
bertemu dengannya, Tuhan.. Tapi mengapa Kau tak biarkan aku untuk
menunjukkan rahasia terindah manusia, Tuhan ???
...
Air mataku menetes tanpa henti saat
kukenali bayangmu di pikiranku.. . Kau benar – benar candu
bagiku,,’’ Tuhan.... tolong hambamu ini, Tuhan’’ kataku dalam
hati sambil menyebut namamu... .Saat aku tiba di depan rumah duka.
Kulihat banyak anak berseragam seperti milikku yang datang lebih awal
dariku.. . Aku panik, melihat ke segala arah untuk berusaha
menemukan sosok yang sedang kucari..
‘’Hhhhh..hhh..hh ‘’ hanya itu
kata yang keluar dari bibirku.. Persendian tulang mati rasa, mataku
hanya tertuju pada sesosok yang mirip dengannnya berbujur kaku di
atas tempat tidur... . Sedangkan aku hanya terduduk lemas di susut
kamar itu... .Tuhan, apa mungkin ini caraMu untuk tunjukkan bahwa
aku dapat memeluk erat tubuhnya ??, atau bahkan menciumnya ??......
TO BE CONTINUE..