Untukmu..
Detik ini kau kembali..
Menghadirkan kembali lampu asa dalam gelap malamku..
Kau tarik pikiranku ke dalam ragamu..
Kini, kau menghilang untuk kesekian kali..
Menghadirkan rasa yang teramat menyiksaku..
Berkedippun aku serasa tak kuasa..
Entah bagaimana kau ambil sesuatu itu dariku..
Yang dapat menjadikanku,
Tegar..
Iringi setiap
helai nafas yang menguap..
Menyentuh dinding atmosfer dinding harapan..
Dan sesuatu yang meremukkanku dalam sekejap..
Penantian ini akan terus berlangsung untukmu..
Tak peduli setebal apapun karat yang mengikis lampu asaku
‘tuk bersamamu..