Rabu, 21 November 2012

Memori..


Senyum itu,
Seperti matahri yang menyemangatiku..
Selalu hadir dalam kesedihanku..

Tawa itu,
Selalu membawaku ikut tertawa..
Selalu ceria seperti matahari..

Wajah itu,
Selalu membawaku kembali ke masa lalu..
Selalu membuatku merindukannya..

Tapi itu semua hanya masa lalu..
Hanya sebuah kenangan yang manis untuk diingat..
Dan pahit untuk dilupakan..
Aku selalu rapuh mengingat kenangan itu..
Kenangan yang tak akan bisa kuulang denganmu..
Kenangan yang kau tinggalkan untukku atas kepergianmu selamanya..

Senin, 12 November 2012

Melawan Waktu..

Tiba waktunya saat kau harus pergi meninggalkanku sendiri..
Berteman sepi,
aku masih memikirkanmu sendiri..
Andai saja Tuhan memberiku pilihan..

Hatimu yang terpilih..
Kau tampakkan sisi gelapmu,
Kau baurkan aku dengan sisi dari manapun hidupmu..
Sekarang hanya dirimu yang tergambar diatas lembaran kertas putih
yang dikirim Tuhan 15 tahun yang lalu..

Apa kau tahu aku sangat merindumu??...
Disini ku berdiri menjaga hati demimu..
Dan, disini aku menantimu sampai saat terakhir dalam hidupku..

Aku tak mau membuatmu berpikir tentang
bayangan yang berdiri di sampingku..
Ku akui,
aku bukanlah sosok wanita yang pandai menyembunyikan
rasa itu di depanmu..
Tapi kau harus tahu,
betapa ku serahkan dengan utuh untukmu..
Apapun itu kau jadi, dan akan tetap jadi sebagian dari jantungku..

Kamis, 08 November 2012

Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. [1] Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Suasana di tengah berpidato.. 27 Oktober 1928 Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)
Muh.Yamin
(duduk sambil menulis di secarik kertas)
Mr.Sunario
(berpidato di depan khalayak, )
Saudaraku sebangsa dan setanah air Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini.ada lima faktor yang bisa memperkat persatuan indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

( Muh.Yamin, duduk berbisik kepada sugondo)