Ku tak perlu nyatakan dimana posisi mu dalam hati ku..
Kau tak perlu tanyakan adakah ruang di hati ku yang kosong untuk sosok seperti mu..
karna di sini tempat terindah, tepat di lubuk hati ku..
kau coba untuk mencari cinta di tempat yag tak pasti..
kau tak perlu berkelana untuk mendapatkannya..
aku telah menyerahkan pada mu seutuhnya,
meski hati mu masih terhalang mega yang begiitu tebal..
sejauh apapun kau melangkah,
aku mengejar mu demi bersanding dengan mu..
sungguh tak kan ku berikan semua jika aku tak melihatnya dalam diri mu..
meski berulang kali kau lukai aku…
dan berulang kali cinta ini kau bagi dengan yang lain..
aku masih pada pendirian ku untuk bersama mu..
di samping mu saat kau terluka, adalah hal yang terindah..
di samping mu saat kau kau luapkan amarah, adalah hal yang ku rindukan..
di samping mu saat kau bahagia, adalah hal yang membuat ku bahagia..
dan,
mencintai mu selama ini, adalah hal yang paling aku banggakan..
Coz You, for You and to You
PT.
lillah khakimah
Minggu, 09 Desember 2012
Jendela Hati
Aku mencium hawa itu,lagi..
Aku dapat merasakan nafas itu, lagi..
Tapi aku hanya dapat menuangkan rasa rinduku lewat jendela hati ku..
Hawa yang membuat ku hilang kendali..
Perasaan yang merajai ku selama ini..
Entah bagaimana rasa itu hadir, saat aku memasukinya..
Tempat saat kau masih bersama ku disini..
Menuangkan segala rasa, saat hati mu tak kuasa menahan amarah..
Memberikan aku segenggam harapan saat aku mulai patah arah..
Semua tampak berbeda saat ini..
Hampir tak ada lagi isyarat cinta layaknya dulu..
Semakin sesak dada ini, saat aku berusaha menahan rintihan hati ini..
Semakin deras deraian rindu ini menyerang dalam batin ku..
Aku sadar semua ini pasti akan berakhir..
Aku yakin bahwa kau akan kembali bersama ku di tempat ini, suatu hari..
Sendiri menanti bayang mu menyentuh hati ku..
Membuat ku semakin percaya..
Menunggu mu memberikan arti setiap nafas ini tak lagi percuma..
Kawanan merpati putih pasti akan kembali ke sarangnya dengan tepat..
Begitu juga yang ku lakukan dalam hidup ku bersama mu..
Tanpa menghiraukan sebanyak apapun samudra yang kau lewati..
Tak peduli seberapa panjang jalan yang kau tapaki untuk mencapai sebuah cita mu..
Kau tetap kembali ke sarang cinta ku..
Meski terkadang kayu jendela hati ku terkoyak saat tertiup angin yang kencang..
Coz You, for You and to You..
PT.
Aku dapat merasakan nafas itu, lagi..
Tapi aku hanya dapat menuangkan rasa rinduku lewat jendela hati ku..
Hawa yang membuat ku hilang kendali..
Perasaan yang merajai ku selama ini..
Entah bagaimana rasa itu hadir, saat aku memasukinya..
Tempat saat kau masih bersama ku disini..
Menuangkan segala rasa, saat hati mu tak kuasa menahan amarah..
Memberikan aku segenggam harapan saat aku mulai patah arah..
Semua tampak berbeda saat ini..
Hampir tak ada lagi isyarat cinta layaknya dulu..
Semakin sesak dada ini, saat aku berusaha menahan rintihan hati ini..
Semakin deras deraian rindu ini menyerang dalam batin ku..
Aku sadar semua ini pasti akan berakhir..
Aku yakin bahwa kau akan kembali bersama ku di tempat ini, suatu hari..
Sendiri menanti bayang mu menyentuh hati ku..
Membuat ku semakin percaya..
Menunggu mu memberikan arti setiap nafas ini tak lagi percuma..
Kawanan merpati putih pasti akan kembali ke sarangnya dengan tepat..
Begitu juga yang ku lakukan dalam hidup ku bersama mu..
Tanpa menghiraukan sebanyak apapun samudra yang kau lewati..
Tak peduli seberapa panjang jalan yang kau tapaki untuk mencapai sebuah cita mu..
Kau tetap kembali ke sarang cinta ku..
Meski terkadang kayu jendela hati ku terkoyak saat tertiup angin yang kencang..
Coz You, for You and to You..
PT.
Adakah Cinta??..
Kini semakin jauh terasa jarak antara kita..
Sungguh tak berdaya raga ini menerima semua kenyataan..
Tentang dirku..
Andai saja kau dapat mengartikan dari tatapan mata ku..
Dan andai saja aku tak perlu berandai – andai tentang angan ku bersama mu..
Kini kau semakin jauh..
Melangkah pergi untuk beranjak dari hadapan ku..
Aku, yang tak punyai makna begitu besar untuk mu..
Ku telah bercermin..
Melihat keadaan hati ini yang tak seperti dulu..
Semakin rapuh raga ini, meskipun
Semakin besar rasa kasih untuk mu..
Hati ku kini telah terfonis..
Mati karna cinta..
Mati rasa..
Selain kau yang ku damba..
Akankah kau mengerti jalan hidup ku..??
Mungkinkah kau berkenan melihat hati ku sebentar saja??..
Aku tak dapat berharap sedikitpun untuk saat ini, esok, dan mungkin untuk selanjutnya..
Terikat dalam fonis yang begitu kejam..
Hujan yang menghampiri saat matahari memancarkan kilaunya..
Begitu juga dengan fonis, itu..
Membuat ku bagai debu dalam fatamorgana di pandangan mu..
Yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang..
Tampak pada kaca mikroskop berpuluh kali pembesaran sekalipun, mungkin..
Apakah memang aku tak pantas mencinta??..
Dan masih adakah cinta untuk ku??..
Sungguh tak berdaya raga ini menerima semua kenyataan..
Tentang dirku..
Andai saja kau dapat mengartikan dari tatapan mata ku..
Dan andai saja aku tak perlu berandai – andai tentang angan ku bersama mu..
Kini kau semakin jauh..
Melangkah pergi untuk beranjak dari hadapan ku..
Aku, yang tak punyai makna begitu besar untuk mu..
Ku telah bercermin..
Melihat keadaan hati ini yang tak seperti dulu..
Semakin rapuh raga ini, meskipun
Semakin besar rasa kasih untuk mu..
Hati ku kini telah terfonis..
Mati karna cinta..
Mati rasa..
Selain kau yang ku damba..
Akankah kau mengerti jalan hidup ku..??
Mungkinkah kau berkenan melihat hati ku sebentar saja??..
Aku tak dapat berharap sedikitpun untuk saat ini, esok, dan mungkin untuk selanjutnya..
Terikat dalam fonis yang begitu kejam..
Hujan yang menghampiri saat matahari memancarkan kilaunya..
Begitu juga dengan fonis, itu..
Membuat ku bagai debu dalam fatamorgana di pandangan mu..
Yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang..
Tampak pada kaca mikroskop berpuluh kali pembesaran sekalipun, mungkin..
Apakah memang aku tak pantas mencinta??..
Dan masih adakah cinta untuk ku??..
TAK SEMESTINYA..
Berdiam diri, tak ada arti..
Memangku raga dalam sesal..
Bingkisan yang hadir saat aku melepas hatimu..
Aku tak menyangka kelakuan bodohku terkuak saat bersamamu..
Kini tinggal sesal yang bersarang dalam lubuk hati ini..
Ku pikir,
Aku tak pernah pantas untuk mendapatkannya kembali..
Tapi,
Kau hadir seakan membuat semua kegelisahanku tak berarti lagi..
Kau tawarkan ulur tangan dekap tubuhku..
Kau tunjukan aku saat matahari itu terbit lagi..
Yang mampu membakar semua rasa sesal yang ku ciptakan..
Aku sungkan..
Kar’na tak semestinya terjadi dalam hidupmu..
Dan aku tak berhak untuk membuatmu alami rasa itu..
Aku hanya insan dunia yang tak ada artinya untukmu..
Dan kau..
Insan dunia yang tak pantas bersanding dengan ku..
Meski kau coba tarik aku ke dalam hidup mu..
Aku tetap tak semestinya..
Satu Tatapan..
Memangku raga dalam sesal..
Bingkisan yang hadir saat aku melepas hatimu..
Aku tak menyangka kelakuan bodohku terkuak saat bersamamu..
Kini tinggal sesal yang bersarang dalam lubuk hati ini..
Ku pikir,
Aku tak pernah pantas untuk mendapatkannya kembali..
Tapi,
Kau hadir seakan membuat semua kegelisahanku tak berarti lagi..
Kau tawarkan ulur tangan dekap tubuhku..
Kau tunjukan aku saat matahari itu terbit lagi..
Yang mampu membakar semua rasa sesal yang ku ciptakan..
Aku sungkan..
Kar’na tak semestinya terjadi dalam hidupmu..
Dan aku tak berhak untuk membuatmu alami rasa itu..
Aku hanya insan dunia yang tak ada artinya untukmu..
Dan kau..
Insan dunia yang tak pantas bersanding dengan ku..
Meski kau coba tarik aku ke dalam hidup mu..
Aku tetap tak semestinya..
Satu Tatapan..
Di Saat Yang Lain,..
Tak ada maksud yang terbesit dalam fikir ku tentang semua keburukan mu..
Tak ku lihat ada satu noda hitam dalam paras kasih mu..
Selalu terpapar wajah mu yang penuh aura..
Tak ada bekas seluruh rasa gerah yang mengerutkan wajah mu..
Itu memang terdapat dalam diri mu..
Benar benar ku rasakan getaran itu..
Getaran yang begitu kuat..
Tak ku sangka kau akan hadir kembali dalam hidup ku..
Membuka memori yang masih tersisa akan kenangan masa lalu..
Meskipun kenangan hari ini dengan hari yang lalu begitu amat berbeda..
Hanya kau dan aku..
Hanya semua kekurangan yang menjadi bekal dalam tas perjalanan hidup ini..
Tapi kau hadir, di saat yang lain tak melihat ku..
Kau di samping ku, saat yang lain tak merasakan keberadaan ku..
Terkadang aku merasa canggung dengan semua yang telah kau beri untukku..
Saat aku mencoba untuk bangkit sendiri saat di dekat mu,
Kau tarik semua tenaga dalam ragaku..
Kau raih aku, dan menatap ku dalam..
Begitu dalam..
Hingga aku dapat melihat bayangan ku dalam bola mata mu..
Tak ku lihat ada satu noda hitam dalam paras kasih mu..
Selalu terpapar wajah mu yang penuh aura..
Tak ada bekas seluruh rasa gerah yang mengerutkan wajah mu..
Itu memang terdapat dalam diri mu..
Benar benar ku rasakan getaran itu..
Getaran yang begitu kuat..
Tak ku sangka kau akan hadir kembali dalam hidup ku..
Membuka memori yang masih tersisa akan kenangan masa lalu..
Meskipun kenangan hari ini dengan hari yang lalu begitu amat berbeda..
Hanya kau dan aku..
Hanya semua kekurangan yang menjadi bekal dalam tas perjalanan hidup ini..
Tapi kau hadir, di saat yang lain tak melihat ku..
Kau di samping ku, saat yang lain tak merasakan keberadaan ku..
Terkadang aku merasa canggung dengan semua yang telah kau beri untukku..
Saat aku mencoba untuk bangkit sendiri saat di dekat mu,
Kau tarik semua tenaga dalam ragaku..
Kau raih aku, dan menatap ku dalam..
Begitu dalam..
Hingga aku dapat melihat bayangan ku dalam bola mata mu..
Saat Senja
Senja, waktu yang ku nantikan untuk melihat mu..
Senja ini, ku berteman sepi..
Tak ku jumpai senyum itu lagi..
Aku bukan pelantun nada yang indah..
Dan aku jauh dari kata penyair,
Merangkai untaian kata untuk mu..
Bahkan aku pun mungkin tak pantas mengenal sesosok insan yang begitu indah seperti mu..
Kini hanya rasa rindu yang makin menghujam..
Setelah kau pergi dalam rentetan rel kereta yang berpacu cepat..
Aku tak tahu seberapa dalam lubang dalam hati ini..
Aku tak dapat berucap sepatah kata pun..
Semua serasa berhenti saat ku mengingat dirimu..
Kau yang menemani ku saat senja, dulu..
Kau yang menggoreskan tinta pelangi dalam langit senja saat bersama ku, dulu..
Dan kau yang menuntun ku untuk mencapai gerbang itu..
Gerbang yang menjulang seakan penuh harapan..
Kau tawarkan aku tiket perjalanan itu..
Kini, dirimu telah berlalu dengan rel kereta..
Aku masih di sini, tanpa senyum..
Semua harapan seakan musnah saat kau tak disisi..
Sesaat setelah senja itu..
Kau yakinkan aku,
Kembali..
Dengan sebatang pensil teristimewa bingkisan dari mu..
Berisikan tinta warna pelang itu..
:*
Senja ini, ku berteman sepi..
Tak ku jumpai senyum itu lagi..
Aku bukan pelantun nada yang indah..
Dan aku jauh dari kata penyair,
Merangkai untaian kata untuk mu..
Bahkan aku pun mungkin tak pantas mengenal sesosok insan yang begitu indah seperti mu..
Kini hanya rasa rindu yang makin menghujam..
Setelah kau pergi dalam rentetan rel kereta yang berpacu cepat..
Aku tak tahu seberapa dalam lubang dalam hati ini..
Aku tak dapat berucap sepatah kata pun..
Semua serasa berhenti saat ku mengingat dirimu..
Kau yang menemani ku saat senja, dulu..
Kau yang menggoreskan tinta pelangi dalam langit senja saat bersama ku, dulu..
Dan kau yang menuntun ku untuk mencapai gerbang itu..
Gerbang yang menjulang seakan penuh harapan..
Kau tawarkan aku tiket perjalanan itu..
Kini, dirimu telah berlalu dengan rel kereta..
Aku masih di sini, tanpa senyum..
Semua harapan seakan musnah saat kau tak disisi..
Sesaat setelah senja itu..
Kau yakinkan aku,
Kembali..
Dengan sebatang pensil teristimewa bingkisan dari mu..
Berisikan tinta warna pelang itu..
:*
Rumit#”>>L:;,%^&*^()++
Ku lihat cibiran dari setiap kerlingan matanya..
Saat aku duduk bersamamu..
Ku lihat tak ada kerelaan dari setiap nafas yang dihembuskannya untukku..
Tapi , kau memberiku isyarat agar aku tetap duduk bersama mu saat itu..
Aku coba tak pedulikannya..
Tapi tatapan itu tetap mengusik..
Setiap detik yang berlalu saat ku lewati di sampingmu membuat matanya begitu tajam..
Sorotan mata itu tak dapat ku hindari selagi aku masih duduk bersamamu..
Membuat ku serasa diantara persimpangan jalan..
Apakah aku benar benar rela melepas waktu saat bersama mu hanya karnanya??..
Ataukah aku terlalu ego, jika aku tetap bersamamu saat ini??..
Aku tak bisa melihatnya semakin memburuk saat kau bersamaku..
Hingga aku putuskan kaki untuk melangkah pergi darimu..
Pergi meninggalkan dirimu..
Sendiri ..
Dan tatapan mata mu, itu membuat ku..
Semua ini benar benar rumit..
Aku sungguh tak tahu apa yang harus aku lakukan..??
Semua ini tak kan berubah..
Kini , biar aku yang mengalah..
Agar dia dapat tersenyum bersamamu..
Dan begitu kuga dengan dirimu..
Karna aku yaki dia yang lebih mengerti kamu untuk saat ini..
Satu yang aku ingin kau mengerti..
Aku bersifat seperti, tak berarti aku tak pengertian..
Aku tak peduli dengan omongan orang yang tahu tentang semua ini..
Dan aku tak peduli dengan apapun yang dilakukannya saat ini..
Karna kasih lebih putih darinya..
Percayalah..
Saat aku duduk bersamamu..
Ku lihat tak ada kerelaan dari setiap nafas yang dihembuskannya untukku..
Tapi , kau memberiku isyarat agar aku tetap duduk bersama mu saat itu..
Aku coba tak pedulikannya..
Tapi tatapan itu tetap mengusik..
Setiap detik yang berlalu saat ku lewati di sampingmu membuat matanya begitu tajam..
Sorotan mata itu tak dapat ku hindari selagi aku masih duduk bersamamu..
Membuat ku serasa diantara persimpangan jalan..
Apakah aku benar benar rela melepas waktu saat bersama mu hanya karnanya??..
Ataukah aku terlalu ego, jika aku tetap bersamamu saat ini??..
Aku tak bisa melihatnya semakin memburuk saat kau bersamaku..
Hingga aku putuskan kaki untuk melangkah pergi darimu..
Pergi meninggalkan dirimu..
Sendiri ..
Dan tatapan mata mu, itu membuat ku..
Semua ini benar benar rumit..
Aku sungguh tak tahu apa yang harus aku lakukan..??
Semua ini tak kan berubah..
Kini , biar aku yang mengalah..
Agar dia dapat tersenyum bersamamu..
Dan begitu kuga dengan dirimu..
Karna aku yaki dia yang lebih mengerti kamu untuk saat ini..
Satu yang aku ingin kau mengerti..
Aku bersifat seperti, tak berarti aku tak pengertian..
Aku tak peduli dengan omongan orang yang tahu tentang semua ini..
Dan aku tak peduli dengan apapun yang dilakukannya saat ini..
Karna kasih lebih putih darinya..
Percayalah..
Langganan:
Postingan (Atom)