Minggu, 09 Desember 2012

Rumit#”>>L:;,%^&*^()++

Ku lihat cibiran dari setiap kerlingan matanya..
Saat aku duduk bersamamu..
Ku lihat tak ada kerelaan dari setiap nafas yang dihembuskannya untukku..
Tapi , kau memberiku isyarat agar aku tetap duduk bersama mu saat itu..
Aku coba tak pedulikannya..
Tapi tatapan itu tetap mengusik..
Setiap detik yang berlalu saat ku lewati di sampingmu membuat matanya begitu tajam..

Sorotan mata itu tak dapat ku hindari selagi aku masih duduk bersamamu..
Membuat ku serasa diantara persimpangan jalan..
Apakah aku benar benar rela melepas waktu saat bersama mu hanya karnanya??..
Ataukah aku terlalu ego, jika aku tetap bersamamu saat ini??..

Aku tak bisa melihatnya semakin memburuk saat kau bersamaku..
Hingga aku putuskan kaki untuk melangkah pergi darimu..
Pergi meninggalkan dirimu..
Sendiri ..
Dan tatapan mata mu, itu membuat ku..
Semua ini benar benar rumit..

Aku sungguh tak tahu apa yang harus aku lakukan..??
Semua ini tak kan berubah..
Kini , biar aku yang mengalah..
Agar dia dapat tersenyum bersamamu..
Dan begitu kuga dengan dirimu..
Karna aku yaki dia yang lebih mengerti kamu untuk saat ini..

Satu yang aku ingin kau mengerti..
Aku bersifat seperti, tak berarti aku tak pengertian..
Aku tak peduli dengan omongan orang yang tahu tentang semua ini..
Dan aku tak peduli dengan apapun yang dilakukannya saat ini..
Karna kasih lebih putih darinya..
Percayalah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar